Departemen Teknologi Hasil Hutan (DTHH) merupakan salah satu unit kerja di lingkungan Fakultas Kehutanan UGM sejak berdirinya di tahun 1963. DTHH berusaha berkontribusi nyata terhadap kelestarian pengelolaan hutan tropis, antara lain: melakukan sosialisasi teknologi efisiensi bahan baku kayu, peningkatan kualitas produk kayu, inovasi produk kayu dengan teknologi pengolahan berwawasan lingkungan, serta penyediaan lulusan yang mempunyai kompetensi tinggi dalam penyelesaian masalah teknologi dan industri hasil hutan saat ini.
Kegiatan pengajaran/diskusi di kelas dan praktikum di lab
Lahirnya Departemen Teknologi Hasil Hutan (DTHH) diawali dengan dibukanya studi Teknologi Kehutanan pada Fakultas Pertanian pada Tahun Akademik 1951/1952. Saat itu, telah diselenggarakan kuliah Struktur Kayu oleh Ir. Soenaryo Hardjodarsono dari IPB yang merupakan staf sementara. Posisi Soenaryo kemudian digantikan oleh Soenardi Prawirohatmodjo, B.S.F. dan Haryanto Yudodibroto di tahun 1961. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) tanggal 24 Agustus 1963, Fakultas Kehutanan (FKT) berdiri dan terpisah dari Fakultas Pertanian serta dibentuk jurusan-jurusan di FKT. Ketua Jurusan Teknologi Hasil Hutan (JTHH) yang pertama adalah Soenardi Prawirohatmodjo. Perkembangan berikutnya adalah Program Studi Teknologi Hasil Hutan (PS-THH) dimulai pada tanggal 8 Desember 1983, sesuai dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0553/O/1983. Jumlah mahasiswa jurusan rata-rata 10-30 orang/tahun dari sekitar 100 orang mahasiwa Fakultas Kehutanan yang diterima per tahun. Sistem Kredit Semester (SKS) juga mulai diterapkan dalam pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.
Selanjutnya, melalui SK Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 221/DIKTI/Kep/1996 tanggal 11 Juli 1996 tentang Program Sarjana di lingkungan UGM, Fakultas Kehutanan mempunyai empat Program Studi Strata-1 yang dikelola masing-masing jurusan, salah satunya adalah Program Studi Teknologi Hasil Hutan (PS THH) yang dikelola JTHH. Dalam masa tersebut, daya tampung mahasiswa PS THH sekitar 40 mahasiswa per tahunnya. Pada tahun 2010, terjadi penyatuan program studi (SK Rektor UGM nomor: 89/P/SK/HT/2010) yaitu menjadi Program Studi Kehutanan sehingga PS THH menjadi suatu Minat Studi Teknologi Hasil Hutan (MS THH) dan JTHH menjadi Bagian Teknologi Hasil Hutan yang selanjutnya di tahun 2016 berubah menjadi Departemen Teknologi Hasil Hutan. Status akreditasi terakhir untuk penyatuan prodi tersebut adalah A untuk program sarjana (2019), pascasarjana master/S-2 (2020), dan doktoral/S-3 (2017) dari Badan Akreditasi Nasional. Sertifikasi internasional diperoleh dari ASEAN University Network (AUN) tahun 2016 untuk S1 dan dari Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik e. V.( ASIIN) tahun 2019 untuk S2.

DTHH dipimpin oleh Ketua Departemen yang dipilih setiap 5 tahun sekali. Di bawah pengurus DTHH, terdapat ketua laboratorium beserta anggota-anggotanya yang terdiri dari staf pendidik dan kependidikan (laboran). DTHH memiliki 18 staf pendidik, yang terdiri dari 19 dosen tetap (PNS/Non-PNS), dengan klasifikasi tingkat pendidikan sebagai berikut: 14 staf pendidik berpendidikan S-3 dengan 3 di antaranya bergelar guru besar, 5 staf berpendidikan S-2. Selain itu, DTHH mempunyai tenaga kependidikan/administrasi berjumlah 8 orang yang tersebar dalam 3 laboratorium keilmuan.
Pengurus Departemen:
Ketua | Dr. Rini Pujiarti |
Alamat | Departemen Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan UGM Jl. Agro No. 1, Bulaksumur, Sleman 55281 Telp.0274-512102, Fax. 0274-550541 |
