Melalui Program KEDAIREKA Matching Fund 2022 dari Kemendikbud DIKTI, Prof. Sri Nugroho Marsoem sebagai koordinator peneliti melaksanakan kegiatan berjudul “Penerapan Teknologi Terpadu Pengurangan Cacat Veneer Kayu Sengon”. Hibah KEDAIREKA ini bertujuan menerapkan hasil penelitian di industri yang berkaitan. Dalam hal ini Dept THH bekerja sama dengan dengan industri kayu lapis PT Indotama Omicron Kahar, Purworejo. Pelaksanaan kegiatan antara September sampai Desember 2022 mencakup peneresan pohon sengon di hutan rakyat, perebusan log untuk mengurangi cacat vinir di pabrik, serta aktivitas penyuluhan kepada petani sengon mengenai aspek penanaman pohon sengon dan cara penanganan kayunya. Dalam kegiatan ini, beberapa mahasiswa S1 dan S2 telah dilibatkan dalam kegiatan ini melalui skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan penelitian pascasarjana.
Berita
Fakultas Kehutanan melalui Dept. THH melakukan penelitian mengenai Jati Plus Perhutani (JPP) dengan tema “Kajian Pertumbuhan dan Kualitas Kayu Klon Jati Umur 20 Tahun”. Penelitian ini dibiayai oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perum Perhutani dan bekerjasama dengan peneliti Perhutani Forestry Institute (PEFI). Dr. Widyanto Dwi Nugroho menjadi koordinator kegiatan pengujian di lab fakultas yang berfokus pada penelitian sifat dasar kayunya (anatomi, fisik, mekanika dan kimia) sehingga diharapkan bisa melengkapi informasi sifat kayu JPP. Pengambilan sampel kayu tahap pertama dilakukan di RPH Gendingan, KPH Ngawi pada 6 Oktober 2022 dan tahap kedua pada 8 Desember 2022 dengan faktor penjarangan dan peneresan. Melalui skema pendanaan yang berbeda, penelitian pendahuluan telah dilakukan di tahun 2015 dengan sampel JPP umur 15 tahun di KPH Ciamis serta umur 12 tahun di KPH Ngawi dan KPH Pemalang di tahun 2016.
Departemen Teknologi Hasil Hutan pada tanggal 23-24 November 2022 melaksanakan pelatihan penggunaan alat SEM (Scanning Electronic Microscope) Hitachi TM4000Plus di Gedung IFFLC Fakultas Kehutanan UGM.
Pelatihan diikuti oleh dosen dan laboran Departemen Teknologi Hasil Hutan dan Departemen Silvikultur dengan tenaga teknisi dari Fajar Mas Murni (Expertise Division Laboratory & Inspection Equipment).
Hari pertama berupa penjelasan mengenai SEM dan toolsnya, dilanjutkan dengan pelatihan/praktik pengguna SEM pada hari pertama dan kedua.
Dilatarbelakangi oleh banyaknya kayu yang cacat (pecah, retak, melengkung) setelah penebangan di hutan rakyat, Prof. Dr. Sri Nugroho Marsoem bersama tim mendapatkan sertifikat paten sederhana dengan judul invensi “Metode Pengurangan Cacat Kayu Akibat Tegangan Pertumbuhan dengan Perendaman Air Panas”. Nomor paten tersebut adalah IDS00005180 dengan tanggal pemberian adalah 8 November 2022. Pengajuan paten ini didasari oleh penelitian-penelitian sebelumnya melalui hibah dari DIKTI selama 3 tahun terakhir dengan tema mengurangi tegangan pertumbuhan pohon untuk mendapatkan hasil maksimal saat pemanfaatan kayunya. Secara teknis, pengurangna tegangan tumbuh bisa dilakukan dengan peneresan sebelum penebangan tetapi butuh waktu yang lama (sekitar 1-2 tahun). Tegangan tumbuh yang terbentuk selama pembentukan sel bisa dipicu dari proses lignifikasi atau pengerasan sel. Penelitian sebelumnya adalah memanfaatkan limbah panas dari pabrik distilasi minyak kayu putih lokal. Pemanasan kayu bulat dalam air panas bertujuan untuk melunakkan lignin sehingga mengurangi tegangan pertumbuhan. Keunggulan metode pada invensi ini adalah mudah diterapkan, biaya murah karena dapat menggunakan air limbah dari proses pada industri kayu lapis beserta bak penampungnya.
Terhitung mulai 1 September 2022, Dr. Yustinus Suranto telah menjalani purna tugas dari Fakultas Kehutanan UGM. Pendidikan sarjana sampai doktor diperoleh Suranto di Fakultas Kehutanan UGM dan menjadi staf sejak tahun 1987. Suranto yang juga staf di Laboratorium Rekayasa Biomateria ini banyak melakukan penelitian dengan objek bambu serta pengeringan dan pengawetan kayu. Dalam beberapa tahun terakhir banyak berfokus pada konservasi kayu heritage. Pelepasan oleh DTHH dilaksanakan dua kali yaitu 31 Agustus 2020 dan 13 September 2022. Di tanggal terakhir tersebut, Suranto juga menjadi pembicara dalam rangka Dies Natalis Ke-59 Fakultas Kehutanan UGM. Tema yang dikemukakan adalah “Upaya Konservasi Kayu Heritage dalam Menjaga Nilai Budaya Produk Hasil Hutan dan Adaptasi Perubahan Iklim” Dalam kesempatan tersebut, Suranto menjelaskan mengenai kayu sebagai bahan budaya dan kebudayaan kayu serta pengalaman dalam melaksanakan konservasi kayu heritage.
Dep. THH menerima kunjungan beberapa staf bagian penelitian dan pengembangan (R&D) PT Dharma Satya Nusantara (DSN) dari Temanggung (19 Agustus 2022). DSN telah banyak memproduksi blockboard, kayu lapis, barecore, engineered door dan engineered flooring dengan tujuan ekspor dari beberapa spesies dengan sengon yang paling banyak dipakai. Dalam diskusi selama hampir 2 jam, banyak diangkat masalah teknis untuk bahan baku maupun pengolahan menjadi produk akhirnya. Selain itu, juga didiskusikan kemungkinan kerjasama dalam pengujian mekanika kayu serta aspek penelitian terutama dalam teknik impregnasi kayu untuk peningkatan kerapatan produk.
Workshop untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan kerjasama antara Japan International Cooperation Agency (JICA), Nagoya University, dan Fakultas Kehutanan UGM (Departemen Teknologi Hasil Hutan) dilaksanakan pada Selasa, 5 Juli 2022. Workshop ini adalah rangkaian awal dari kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan pembuatan baglog jamur bagi masyarakat lokal Sleman untuk meningkatkan kemampuan pembudidayaan jamur dalam rangka peningkatan kualitas dan standar jamur yang akan dibiayai oleh JICA.
Hari Kamis (31/03/2022) Rektor Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., mengukuhkan Prof. Dr.Agr.Sc. Ragil Widyorini, S.T., M.T. sebagai satu dari 353 Guru Besar aktif Universitas Gadjah Mada, sekaligus satu dari 13 Guru Besar aktif Fakultas Kehutanan UGM di Balai Senat Universitas Gadjah Mada. Dalam prosesi tersebut, Prof. Dr.Agr.Sc. Ragil Widyorini, S.T., M.T. atau lebih akrab dipanggil Prof. Ragil ini menyampaikan pidatonya yang berjudul “Peluang dan Tantangan Biokomposit sebagai Produk Unggulan Bidang Kehutanan” yang dilatarbelakangi oleh bidang keilmuan beliau di Departemen Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan UGM.