
Menindaklanjuti kerjasama penelitian mengenai Jati Plus Perhutani (JPP) di tahun-tahun sebelumnya, Dept THH yang diwakili Dr. Joko Sulistyo dan Dr. Tomy Listyanto menghadiri FGD yang diselenggarakan oleh KPH Surakarta tanggal 2 Oktober 2019. FGD ini bertujuan untuk mempertemukan pihak Perhutani (pemasaran, PUSLIT, dan DIVRE), akademisi, serta pembeli untuk percepatan pemasaran JPP. Akademisi dari Fak. Kehutanan UGM bertugas dalam memberikan pemahaman sifat-sifat kayu JPP hasil penelitian kepada calon-calon pembeli. Selain itu, bersama-sama dengan staf Perhutani dan calon-calon pembeli, juga mengunjungi plot tanaman di Tangen untuk mengecek langsung kondisi tegakan dan kualitas kayu JPP. Salah satu yang dicermati adalah tegangan tumbuh yang masih relatif besar sehingga saat pohon JPP ditebang di lapangan, tidak lama kemudian sudah terjadi pecah di penampang melintangnya. Untuk itu, menjadi tantangan ke depan pengurangan tegangan tumbuh tersebut dengan biaya yang relatif murah di lapangan. Diskusi lebih lanjut (FGD) dengan pihak industri perkayuan Jepara dengan dilaksanakan di Jepara pada tanggal 29 Oktober 2019 yang difokuskan dalam cara penanganan kayu JPP.